Monday, February 21, 2011

Sahabat Hujan*


Kalau ada yang ga suka sama hujan
Itu semata2 karena dia ga bawa payung untuk melindungi bawaannya
Atau dia lagi sakit dan harus menerabas tanpa sempat berteduh
Tapi hujan ga bermaksud begitu
Hujan datang untuk membawa kabar gembira


Melembutkan dalam rintiknya
Menceriakan ketika be-rinai
Menundukkan hati dengan gemuruhnya
Dan hujan membawa kenangan
Tentang cinta, cita, suka dan duka
Maka jangan pertanyakan kalau hujan selalu ada di sini..... :):)...

*makasih, untuk sahabat.. dalam setiap butirnya....*

*dari perempuan hujan

Saturday, February 19, 2011

Pada percik Hujan


Sudah lama, aku memindai sosokmu pada derai hujan
memastikan setiap serpih mimpiku untuk bersama
tidak ada yang lebih indah daripada cerita tentang hujan
diselipkannya sebungkus rindu

kamu... yang tak pernah berhenti menghujaniku
dengan derai indah meriakan muka telaga.
hingga kutunggu redanya hingga pelangi muncul


aku ingin mengenangmu di tiap hujan
padanya kulihat wajahmu menatapku
ada tempat berteduh di ujung sana.

Sore Selepas Hujan


Aku menatap bumi basah di bawah kakiku. Menikmati gerimis sisa hujan sore ini. Kurapatkan jaketku melawan dingin yang tiba-tiba menusuk. Jaket pemberianmu lima tahun lalu, selepas hujan di suatu senja. Bahkan hangatnya kurasa masih sama dengan hangat hari itu.

“Biar hangat,” ucapmu pendek sambil memasangkan jaket kesayanganmu di tubuhku yang menggigil kedinginan. Aku tersenyum menatap mata teduhmu. Hangat tubuhmu serasa mengalir sampai pembuluh darahku. Menghentikan gemeretuk gigiku setelah ditampar hujan sepanjang sore ini. Sore, yang – entah mengapa—tak ingin sedetikpun kuganti dengan malam.
“Aku suka hujan,” katamu singkat.
“Kenapa? Bukankah hujan itu sepi dan dingin?” ujarku sembari menatap mata teduhmu. Entahlah, menatap matamu selalu menghadirkan debar halus di dadaku.
“Bagiku, hujan itu harapan. Hidup tanpa harapan bagai berjalan tanpa tujuan,” lagi-lagi kau menatapku, kau tambahkan pula sesungging senyum di bibirmu. Ahh, senyummu membuat debar halus itu menjadi ombak di dadaku.
“Dan sore selepas hujan, adalah sore terbaik sepanjang hidupku. Syahdu, menenangkan, menyisakan malam yang indah dan tenang.” Kamu diam menatap langit. “Hujan memberi harapan pada pelangi. Tanpa hujan, pelangi tak akan muncul.” Pelan-pelan kautolehkan kepalamu, dan mata teduhmu lagi-lagi menatapku.
“Kamu, hujan untuk pelangiku,” senyummu mengakhiri sore itu. Meninggalkan debur ombak yang tak kunjung diam di dadaku.

***
Dingin terasa semakin menusuk. Jaketmu mulai tak mempan mengusir dingin itu. Dingin yang memilukan, sepilu hatiku sore ini. Sore selepas hujan.
“Kujemput kamu besok sore, selepas hujan.” Ucapmu sambil mengacak rambutku yang basah. Masih kuingat kata-katamu sore itu.
Hujan pun perlahan turun. Semakin menderas. Bukan dari langit, tapi dari pelupuk mataku.
Ratusan sore selepas hujan telah kulewati untuk menunggumu. Lima musim hujan aku menunggu. Tapi kamu tak juga menjemputku. Pelangimu tak pernah muncul lagi, meski hujan terus menyapa. Setiap saat, setiap waktu. Hujan telah mengambilmu dariku.
Hujan – bagiku – adalah harapan, yang dingin dan sepi. Sedingin sore ini. Sore selepas hujan. Tanpamu.
***
Lirih kudengar sebait lagu di kejauhan, mengiringi langkahku meninggalkanmu. Sendirian, di tempat peristirahatanmu yang abadi.

Rinai hujan basahi aku
Temani sepi yang mengendap
Kala aku mengingatmu
Dan semua saat manis itu…
(Utopia – hujan)

By priechantz

sumber

“Kamu, hujan untuk pelangiku,”

(Hidup bukan perjuangan menghadapi badai. Tetapi bagaimana agar tetap bisa menari di tengah hujan.)



Friday, February 18, 2011

Ingin sepiku


Dalam sunyi teramaikan riuh senandung hati
Dalam sunyi terukir selaksa makna persahabatan

Jadi biarlah sunyi tetap tinggal
karena saat sunyi tiba
Sahabat kan datang


Diam,
Sunyi, sepi,
Tetap begitu,
Tiada ilmu terpahat di dada,
Tiada sayang menerpa di jiwa,
Sayup-sayup namaku,
Dipanggil syahdu,
Hangat mula terasa di jari jemariku,
Lantas ku toleh,
Seluruh dekat ku terasa bernyawa,
Ku rentap sentuhan itu,
Setelah terpampang suatu wajah

Salam dihaturkan, persahabatan di minta,
Kusambut mesra,
Hariku berseri,
Hidupku bermakna,
Anugerah seorang insan,
Bernama sahabat.

Sahabat, aku ingin sepi. Sendiri di relung jiwa sunyi....


feat perempuan hujan

Wujud kata pada takdir

Ia bandingkan yang punya kelebihan
Karena ia tak punya kesungguhan
Ia tak bandingkan yang punya kelebihan
Karena Dia terima kita dalam ketelanjangan

Aku bangkit bagai si bedebah
Yang baru tersadar dari kepongahan akal

Seorang pemimpi tak perlu malam..
Ia ciptakan dunia dalam keramaian....
Sang waktu masih setia menggilir
Setelah pengetahuan malam ƏƉǟ pengetahuan siang

Aku akan datang selalu padaMu ketika embun belum kering...

Thursday, February 17, 2011

Karibku Sunyi

Persahabatan tak butuh keajaiban,,
Yang ada hanya sebuah kebersamaan
Untuk selalu terus berjalan

Kumelangkah tanpamu disampingku
Serasa diruang tak berpenghuni
Walau kuberada dikeramaian
Rasa linglung jika kau tak menemani
Tak tahu berbuat apa
Nyanyikanlah masa-masa lalu
seperti engkau memandang fajar harapan dalam mataku,
Kelak mungkin kau akan pahami
Aku terlalu sunyi......

Wednesday, February 16, 2011

Serenade

Aku tidak pernah berpikir rasa ini bisa berakhir.
Tiada kata menyerah....
hadirmu sudah memberi sebab
dengan senyum sudah mengisi hidupku dengan impian
damai saling berbagi rahasia sepenuh hati
sudah memberi membuat satu alasan
bagaimana caranya lagi untuk tertawa, mencintai, dan melihat.

Jika seratus orang mencintaimu:
Salah satu diantaranya adalah aku

Jika sepuluh orang mencintaimu:
Salah satu diantaranya adalah aku

Jika hanya ada satu orang yang mencintaimu:
Orang itu pastinya adalah aku

Jika tidak ada seorangpun yang mencintaimu:
Itu karena aku tidak menjadi bagian dari dunia ini..

Photosintesa

Daun kecil bimbang

bisakah pertemanan tanpa hati?

hanya karena bersedia tak beri pagar dan rantai besi

daun kecil insyafi diri

dia bukan bunga indah dan semerbak

hanya daun kecil yang mencoba bertahan di reranting

tak mengapa hanya daun kecil tak berarti

tanpa klorofil

tapi daun kecil harap ia bisa berteman karena hati

bukan hanya karena sebuah janji

bisakah?

@rumah pohon

semak-semak

Hampir setahun.....
ruang ini dibiarkan menjadi belukar...
kata-kata menjadi pusara..
rindu dikuburkan

sering muncul rupa tanya
benarkah jalan ini....
akankan langkah ini dapat membawaku kembali pulang
pikiran dan hati seakan enggan berdamai

beberapa hari lalu ...
seperti tersadar..., ada yang hilang
rindu kata.. rindu kalimat
yang selama ini kubiarkan tumbuh..

kita mulai lagi..... disini

Monday, March 22, 2010

Become My Soul Mate...

Are you aware of the feelings you provoke inside the deepest parts of my soul? Do you know that when I look in the mirror it's not my face I see but yours? I constantly imagine your touch and the sensations that delight my very being.

I held my love deep in my heart. It was not something I would easily give to the first sweet smile I encountered. Others have tried to reach deep and retrieve my love, but they were not you. You have awakened the love that was ready to spill from my soul. The love I've kept welled and sealed because I could not be sure if my feelings were real or just an infatuation.

I have not one doubt that you are the one, the only heart to whom I can give my love. You are the rarest and most valuable jewel to treasure. In your presence are riches and riches that can never be duplicated by any other. Say you feel the same love and become my soul mate, my life long love.


Monday, March 01, 2010

embun kesiangan

kata-kataku mengembun

pada daun kecil yang masih mau menerima

setia memeluk ranting ..

sendiri... lagi-lagi sendiri

kupilih diam pada langkah ini

sebait harap kutitipkan di kelopak bunga

mungkin lebah akan membawanya ke balik pelangi esok

pada satu titik

rinduku hanya maut atas hidup.
cintaku tak sempurna
dari tanah kembali ke tanah
tangisan langit menjadi hujan pengunjung
yasin yasin yasin......

Biarlah kulukis setangkai melati patah di balik senja pada nisanku

ada seteguk napas yang hilang
hati mengalahkan pikiranku.

daun jingga

bagi daun yang terhempas senja ini..
aku terbaring di ujungnya
dipeluk sang bumi

bagi daun kecil yang di dera bimbang
ada ragu terselip saat angin berhembus

hidup kita sederhana
pertemuan kita sederhana
perjalanan kita sederhana

aku masih harus mati sebagai manusia

Tuesday, December 01, 2009

jika kau mau

jika itu yang kau mau, kan kutahan tiap angin yang berhembus
terpa aku, kataku..

jika dingin kau hindari, biar kupeluk erat
kan kuberi seluruh kehangatan ini, hingga pun harus tak tersisa lagi untukku...

jika hujan pun tak ingin lagi kau temui
asal kau tau, aku akan selalu jadi rumahmu
walau hanya persinggahan... bukan tempatmu pulang

dan jika airmata kau benci, sayang
biar segala sedih
luka..
lara...
dan airmata ini
kan kusimpan sendiri
takkan kubagi lagi..

dimana aku

Entah dimana aku sekarang.., kuraba lagi jejak2 ..
semua berpendar..... seiring dengan pudarnya bayangmu dari khayalku


aku kehilangan suar...........

Thursday, December 20, 2007

Hanya Cinta yang Bisa

Dalam gelap ku masih bisa kulihat paras indah mu
Dalam penat hari ini masih bisa kau menghiburku
dengan senyum manis mu.

Dalam bisingnya dunia kau masih bisa menari dalam hatiku
Hati ku menjadi sangat tentram saat terbasuh oleh rasa cinta ini

Sungguh indah bisa mencintaimu

Meski sering kau buat jiwaku mabuk kepayang
Tapi hatiku sangat bangga bisa mencintaimu

Walau ada saat cinta membuat orang tak dapat berpikir

Sekarang dalam benakku hanya ada bayang mu
Karena aku sedang mabuk cinta
Cinta yang telah kau sematkan dalam hatiku

Kalau bukan cinta mengapa aku segila ini
Hanya Cinta yang dapat membuat jalanku terhuyung-huyung
Dan Cinta hanya yang dapat membuat mata ku hanya tertuju pada mu

Semua ini sangatlah indah..., karena itulah

Aku ingin tetap di sisimu
Karena hanya kau yang bisa membuatku hidup di dunia ini

Candu

Cinta ku pada mu sepertinya bagai malam tak hitam
Tetapi setiap saat kuterbangkan cinta menuju hatimu

Walau aku telah kalah untuk berpacu melawan waktu untuk mencintaimu
Tetapi aku takkan menyerah begitu saja

Walau cintaku kau sia-siakan, tetapi aku tahu kalau kau telah mengerti akan semuanya
sekarang kita telah berpisah satu sama lain tetapi apakah kau tahu ?aku tetap menunggumu

sekalipun kau tak kembali cinta hanya terbuat untuk mu
walau saat mencintai mu hatiku tersayat seperti jemari yang tersayat saat membunyikan sebuah biola

tetapi walau tersayat jemariku aku suka iramanya
karena semakin di mainkan maka akan terdengar
alunan irama indah yang dihasilkan darinya

mencintaimu seperti bermain biola
memang tersayat tetapi aku tetap menyukainya
sekarang biarlah alunan irama indah itu mengalun diantara kita

mengalunlah….mengalunlah
karena itu telah menjadi candu dalam diriku ini

Wednesday, December 12, 2007

lembayung bali

Menatap lembayung di langit Bali
dan kusadari betapa berharga kenanganmu

Di kala jiwaku tak terbatas
bebas berandai memulang waktu
Hingga masih bisa kuraih dirimu
sosok yang mengisi kehampaan kalbuku

Bilakah diriku berucap maaf
masa yang tlah kuingkari dan meninggalkanmu

oh cintaTeman yang terhanyut arus waktu
mekar mendewasa

masih kusimpan suara tawa kita
kembalilah sahabat lawas
kusemarakkan keheningan lubuk

Hingga masih bisa kurangkul kalian
sosok yang mengaliri cawan hidupku

Bilakah kita menangis bersama
tegar melawan tempaan semangatmu itu
oh jingga

Hingga masih bisa kujangkau cahaya
senyum yang menyalakan hasrat diriku

Bilakah kuhentikan pasir waktu
tak terbangun dari khayal keajaiban ini
oh mimpi

Andai ada satu cara
tuk kembali menatap agung surya-Mu
Lembayung Bali