Monday, February 28, 2011

Karena Hujan


ku kecup hujan malam ini
tanpa ada percakapan
hanya gerimisnya...
lewat tetesnya kita bicara...

Satu-satu teman yang dulu terpanggil kembali bersisian
Tak rela melepas semua mimpi...
ingin kupinjam warna-warni pelangi
akan kuberi indahnya padamu

Ku rindukan hadirmu yang selalu membasuh pedih
Sungguh kau tak terganti
Bilakah kau kembali?
kenanganku akan dirimu yang s’lalu memanggil bahagiaku
izinku berbagi denganmu




Friday, February 25, 2011

Hujan Jangan Marah















Lihatlah Aku Pucat Pasi
Sembilu* Hisapi Jemari
Setiap Kupeluk dan Menangisi
Hijau Pucatnya Cemaraaa
Yang Sedih Aku Letih

Dengarkah Jantungku Menyerah
Terbelah di Tanah yang Merah
Gelisah dan Hanya Suka Bertanya
Pada Musim Kering
haaa aaa
Melemah dan Melemah

Hujaaaaaan...Hujaaaaaan...Jangan Maraaaaaahh
Melemah dan Melemah
Hujaaaaaan...Hujaaaaaan...Jangan Maraaaaaahh

ERK......



Thursday, February 24, 2011

Dimana alamat mu?


Jika aku bertemu dengannya, aku ingin waktu berhenti
karena aku tak ingin berpisah dengan kata

Setiap hari kuhanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat kuluangkan waktu lagi


Tuk menulis tentang hati…Dalam sebentuk ukiran kata

Rasa ini seperti gerimis. Menghadirkan sejuk yang membuat jiwa basah oleh bahagia
gerimis yang tak merindukan danau….
air mata mengalir membuat telaga ....
tak bisa menangis…
hanya dpt membasahi baju…

Biarkan aku dengan jalan ini, agar tak ada sesal yang mengekor di belakang hari
Tak lelah ditebas mimpi semu, tak hilang disembunyikan langit hitam.
aku tak pernah lelah mencipta rindu untuknya
Yang kuharap malam ini hanya tenangnya.
Yang kuinginkan saat ini hanya damainya.
Yang kupinta detik ini hanya bahagianya.

Mengalirlah restu Tuhan untuk mimpinya, malam ini.
Seribu jejak yang kupijak. Seribu garis yang kugores.
Membawaku ke dalam negerinya.

Seperti buku usang di atas meja.
Di antara gudang dan rumah tua.
Di antara waktu dan asa.
Tertiup angin, tak sengaja terbuka.
Tertinggal, dan tak terbaca…



Di mana kau alamatkan rumah hatimu? Agar aku tak salah berlari




Wow Surprise…


Hey..what a surprise

Sore tadi seperti biasa pada perjalanan senja, gadget penyerentara serbabisaku berbunyi tingtongtingtong.. hmm ada email masuk..... inbox terbuka kemudian, melihat-lihat apakah ada email penting atau hanya spam dari beberapa milis yang kuikuti.... termasuk mencek spam-spam yang masuk. Ternyata dari perempuan hujan... tumben

sejak jumat minggu lalu terakhir berinteraksi lalu pamit masing2 kembali ke habitatnya .. wewww, sabtu- minggu berlalu ... walau kadang ada keengganan melaluinya tanpa sekedar berceloteh dengannya ...

Melewati senin dan selasa lalu rabu hingga kamis ini .... mau menyapa duluan... takut sibuk... diintip.. kok rumahnya juga anteng.. ga ada perubahan, mudah2an bener2 karena sibuk ... bukan hal lainnya..

Ada yang hilang di hari2 kemarin...., dicoba mencari kesibukan.. dapetnya malah bernostalgia dengan sepultura dkk.... wewwww.., kalau saja punya alamatmu.. mungkin sudah kukirim telegram hihiii "cepat pulang Nak.. ayah mau menikah lagi.....!! (lhoo)

Syukurlah membaca email tadi.. dirimu baik2 saja...., walau ternyata gadget penyerentaramu yang tidak ... :turutberduka: :norose:

semoga amal ibadah gadget itu selama menyertaimu dapat diberkatiNya...

Dengan kabar tadi... terasa sebagian beban hilang..... kok jadi khawatir terhadap dirimu?? padahal aku tahu perempuan hujan adalah wanita yang tangguh.... (atau berusaha terlihat tangguh?? :P)


Going coming thought I heard a knock
Who's there no one
Thinking that I deserve it
Now I realize that I really didn't know
If you didn't notice you mean everything
All I know is I'm gonna be OK


If I'm dreaming don't wanna laugh




"Senyum perempuan hujan kita hari ini bahkan lebih indah dari pelangi.”






Hardcore


Gak kerasa... beberapa hari belakangan kegandrungan lagi ama sepultura dkk, dapet lagi warna2 hidup yang dulu pernah dilalui kadang membawa kebahagiaan tersendiri..., seperti pas denger home sweet home - motley crue, jadi inget waktu nyasar2 keliling ranah minang pake carry rentalan punya wawa...,
Pertama kali merantau sampe padang.. langsung melakukan survey.. wewww.. keliling sumbar 2 hari 2 malam plus nyasar..
Denger musik (suara drum) yang bunyinya kaya helikopter.. wiww bikin merinding...
dari pagi sampai pagi lagi.... playlist di pemutar musik melulu deathcore.. sampe bener2 berasa mau muntah..... (beneran) tapi dipikir2... mualnya karena masuk angin .. weewww pekerja senja

see ya keep rockin' \m/!

Monday, February 21, 2011

Sahabat Hujan*


Kalau ada yang ga suka sama hujan
Itu semata2 karena dia ga bawa payung untuk melindungi bawaannya
Atau dia lagi sakit dan harus menerabas tanpa sempat berteduh
Tapi hujan ga bermaksud begitu
Hujan datang untuk membawa kabar gembira


Melembutkan dalam rintiknya
Menceriakan ketika be-rinai
Menundukkan hati dengan gemuruhnya
Dan hujan membawa kenangan
Tentang cinta, cita, suka dan duka
Maka jangan pertanyakan kalau hujan selalu ada di sini..... :):)...

*makasih, untuk sahabat.. dalam setiap butirnya....*

*dari perempuan hujan

Saturday, February 19, 2011

Pada percik Hujan


Sudah lama, aku memindai sosokmu pada derai hujan
memastikan setiap serpih mimpiku untuk bersama
tidak ada yang lebih indah daripada cerita tentang hujan
diselipkannya sebungkus rindu

kamu... yang tak pernah berhenti menghujaniku
dengan derai indah meriakan muka telaga.
hingga kutunggu redanya hingga pelangi muncul


aku ingin mengenangmu di tiap hujan
padanya kulihat wajahmu menatapku
ada tempat berteduh di ujung sana.

Sore Selepas Hujan


Aku menatap bumi basah di bawah kakiku. Menikmati gerimis sisa hujan sore ini. Kurapatkan jaketku melawan dingin yang tiba-tiba menusuk. Jaket pemberianmu lima tahun lalu, selepas hujan di suatu senja. Bahkan hangatnya kurasa masih sama dengan hangat hari itu.

“Biar hangat,” ucapmu pendek sambil memasangkan jaket kesayanganmu di tubuhku yang menggigil kedinginan. Aku tersenyum menatap mata teduhmu. Hangat tubuhmu serasa mengalir sampai pembuluh darahku. Menghentikan gemeretuk gigiku setelah ditampar hujan sepanjang sore ini. Sore, yang – entah mengapa—tak ingin sedetikpun kuganti dengan malam.
“Aku suka hujan,” katamu singkat.
“Kenapa? Bukankah hujan itu sepi dan dingin?” ujarku sembari menatap mata teduhmu. Entahlah, menatap matamu selalu menghadirkan debar halus di dadaku.
“Bagiku, hujan itu harapan. Hidup tanpa harapan bagai berjalan tanpa tujuan,” lagi-lagi kau menatapku, kau tambahkan pula sesungging senyum di bibirmu. Ahh, senyummu membuat debar halus itu menjadi ombak di dadaku.
“Dan sore selepas hujan, adalah sore terbaik sepanjang hidupku. Syahdu, menenangkan, menyisakan malam yang indah dan tenang.” Kamu diam menatap langit. “Hujan memberi harapan pada pelangi. Tanpa hujan, pelangi tak akan muncul.” Pelan-pelan kautolehkan kepalamu, dan mata teduhmu lagi-lagi menatapku.
“Kamu, hujan untuk pelangiku,” senyummu mengakhiri sore itu. Meninggalkan debur ombak yang tak kunjung diam di dadaku.

***
Dingin terasa semakin menusuk. Jaketmu mulai tak mempan mengusir dingin itu. Dingin yang memilukan, sepilu hatiku sore ini. Sore selepas hujan.
“Kujemput kamu besok sore, selepas hujan.” Ucapmu sambil mengacak rambutku yang basah. Masih kuingat kata-katamu sore itu.
Hujan pun perlahan turun. Semakin menderas. Bukan dari langit, tapi dari pelupuk mataku.
Ratusan sore selepas hujan telah kulewati untuk menunggumu. Lima musim hujan aku menunggu. Tapi kamu tak juga menjemputku. Pelangimu tak pernah muncul lagi, meski hujan terus menyapa. Setiap saat, setiap waktu. Hujan telah mengambilmu dariku.
Hujan – bagiku – adalah harapan, yang dingin dan sepi. Sedingin sore ini. Sore selepas hujan. Tanpamu.
***
Lirih kudengar sebait lagu di kejauhan, mengiringi langkahku meninggalkanmu. Sendirian, di tempat peristirahatanmu yang abadi.

Rinai hujan basahi aku
Temani sepi yang mengendap
Kala aku mengingatmu
Dan semua saat manis itu…
(Utopia – hujan)

By priechantz

sumber

“Kamu, hujan untuk pelangiku,”

(Hidup bukan perjuangan menghadapi badai. Tetapi bagaimana agar tetap bisa menari di tengah hujan.)



Friday, February 18, 2011

Ingin sepiku


Dalam sunyi teramaikan riuh senandung hati
Dalam sunyi terukir selaksa makna persahabatan

Jadi biarlah sunyi tetap tinggal
karena saat sunyi tiba
Sahabat kan datang


Diam,
Sunyi, sepi,
Tetap begitu,
Tiada ilmu terpahat di dada,
Tiada sayang menerpa di jiwa,
Sayup-sayup namaku,
Dipanggil syahdu,
Hangat mula terasa di jari jemariku,
Lantas ku toleh,
Seluruh dekat ku terasa bernyawa,
Ku rentap sentuhan itu,
Setelah terpampang suatu wajah

Salam dihaturkan, persahabatan di minta,
Kusambut mesra,
Hariku berseri,
Hidupku bermakna,
Anugerah seorang insan,
Bernama sahabat.

Sahabat, aku ingin sepi. Sendiri di relung jiwa sunyi....


feat perempuan hujan

Wujud kata pada takdir

Ia bandingkan yang punya kelebihan
Karena ia tak punya kesungguhan
Ia tak bandingkan yang punya kelebihan
Karena Dia terima kita dalam ketelanjangan

Aku bangkit bagai si bedebah
Yang baru tersadar dari kepongahan akal

Seorang pemimpi tak perlu malam..
Ia ciptakan dunia dalam keramaian....
Sang waktu masih setia menggilir
Setelah pengetahuan malam ƏƉǟ pengetahuan siang

Aku akan datang selalu padaMu ketika embun belum kering...

Thursday, February 17, 2011

Karibku Sunyi

Persahabatan tak butuh keajaiban,,
Yang ada hanya sebuah kebersamaan
Untuk selalu terus berjalan

Kumelangkah tanpamu disampingku
Serasa diruang tak berpenghuni
Walau kuberada dikeramaian
Rasa linglung jika kau tak menemani
Tak tahu berbuat apa
Nyanyikanlah masa-masa lalu
seperti engkau memandang fajar harapan dalam mataku,
Kelak mungkin kau akan pahami
Aku terlalu sunyi......

Wednesday, February 16, 2011

Serenade

Aku tidak pernah berpikir rasa ini bisa berakhir.
Tiada kata menyerah....
hadirmu sudah memberi sebab
dengan senyum sudah mengisi hidupku dengan impian
damai saling berbagi rahasia sepenuh hati
sudah memberi membuat satu alasan
bagaimana caranya lagi untuk tertawa, mencintai, dan melihat.

Jika seratus orang mencintaimu:
Salah satu diantaranya adalah aku

Jika sepuluh orang mencintaimu:
Salah satu diantaranya adalah aku

Jika hanya ada satu orang yang mencintaimu:
Orang itu pastinya adalah aku

Jika tidak ada seorangpun yang mencintaimu:
Itu karena aku tidak menjadi bagian dari dunia ini..

Photosintesa

Daun kecil bimbang

bisakah pertemanan tanpa hati?

hanya karena bersedia tak beri pagar dan rantai besi

daun kecil insyafi diri

dia bukan bunga indah dan semerbak

hanya daun kecil yang mencoba bertahan di reranting

tak mengapa hanya daun kecil tak berarti

tanpa klorofil

tapi daun kecil harap ia bisa berteman karena hati

bukan hanya karena sebuah janji

bisakah?

@rumah pohon

semak-semak

Hampir setahun.....
ruang ini dibiarkan menjadi belukar...
kata-kata menjadi pusara..
rindu dikuburkan

sering muncul rupa tanya
benarkah jalan ini....
akankan langkah ini dapat membawaku kembali pulang
pikiran dan hati seakan enggan berdamai

beberapa hari lalu ...
seperti tersadar..., ada yang hilang
rindu kata.. rindu kalimat
yang selama ini kubiarkan tumbuh..

kita mulai lagi..... disini