Friday, April 08, 2011

Ayahku (Bukan) Pembohong


TERBIT 7 APRIL 2011

JADILAH PEMBACA PERTAMA !!!!!

Kapan terakhir kali kita memeluk ayah kita? Menatap wajahnya, lantas bilang kita sungguh sayang padanya? Kapan terakhir kali kita bercakap ringan, tertawa gelak, bercengkerama, lantas menyentuh lembut tangannya, bilang kita sungguh bangga padanya?

Inilah kisah tentang seorang anak yang dibesarkan dengan dongeng-dongeng kesederhanaan hidup. Kesederhanaan yang justru membuat ia membenci ayahnya sendiri. Inilah kisah tentang hakikat kebahagiaan sejati. Jika kalian tidak menemukan rumus itu di novel ini, tidak ada lagi cara terbaik untuk menjelaskannya.

Mulailah membaca novel ini dengan hati lapang, dan saat tiba di halaman terakhir, berlarilah secepat mungkin menemui ayah kita, sebelum semuanya terlambat, dan kita tidak pernah sempat mengatakannya.



Tere-Liye adalah pengarang beberapa novel dengan rating tinggi di website para pencinta buku www.goodreads.com. Tere-Liye banyak menghabiskan waktu untuk melakukan perjalanan, mencoba memahami banyak hal dengan melihat banyak tempat. Selamat membaca novel kecil ini.


Setamat membaca buku ini, satu hal yang pasti nyata: saya menangguk banyak kearifan di kedalaman cerita.
--A. Fuadi, Penulis Trilogi Negeri 5 Menara

Sungguh Tere-Liye berhasil menggugah saya sebagai pembaca sekaligus seorang anak dari seorang ayah yang sangat saya banggakan. A must read.
--Amang Suramang, Penggerak di Goodreads Indonesia

Isinya tak hanya menggugah dan membuat haru, tapi membuat kita merasa perlu meneguhkan kembali keyakinan dan kecintaan pada keluarga. Salut atas novel ini!
--Arwin Rasyid, Presiden Direktur Bank CIMB-Niaga

Novel ini dapat menjadi langkah awal untuk menata ulang konsep budi pekerti di negeri ini.
--Muliaman D. Hadad, Deputi Gubernur Bank Indonesia



Untuk membuat hati kita lapang dan dalam, tidak cukup dengan membaca novel, emembaca buku-buku, mendengar petuah, nasihat atau ceramah. Para sufi dan orang-orang berbahagia di dunia harus bekerja keras, membangun benteng, menjauh dari dunia, melatih hari siang dan malam. Hidup sederhana, apa adanya, adalah jalan tercepat untuk melatih hati di tengah riuh rendah kehidupan hari ini. Percayalah, memiliki hati yang lapang dan dalam adalah konkret dan menyenangkan, ketika kita bisa berdiri dengan seluruh kebahagiaan hidup, menatap kesibukan di sekitar, dan melewati hari-hari berjalan, bersama keluarga tercinta....

April 2011





..

Thursday, April 07, 2011

Hujan

Hujan...
Tak mampu hilangkan anganmu
Yang terlarut indah disentuhan
Senyumanmu

Sudah...
Sering kali ku membawamu
Ketepi jurang di dalam hatimu
'Tuk terjatuh denganku

Ku ingin kau inginkanku
Seperti ku inginkanmu
Selalu ada dimana ku ada
Kan kuberi kau kisah terindah
Walau dalam tidurmu
Tak perduli walaupun ku lara

Ku ingin kau inginkanku
Seperti ku inginkanmu
Selalu ada dimana ku ada
Kan kuberi kau kisah terindah
Walau dalam tidurmu
ku lara...

Wednesday, April 06, 2011

Pelangi pucat

“Aku menemukanmu,

saat rintik hujan berhenti

mengubah rona semestamu

dalam isyarat sunyi

Dan aku menemukanmu

di sini.”


Saat Cinta (Kembali) Pulang ke Sarang


coming home, halaman 314.