Thursday, March 17, 2011

Hujan yang Sederhana

Photobucket
rinai hujan perlahan mengajak dedaunan untuk menari dalam malam dengan angin sebagai penuntun gerak. Apa yang paling kau suka dariku? Pertanyaan itu paling sering kau ajukan.
Hujan mengapa masih setia menaungi kita? Aku ingin memanen air hujan, seakan begitu hapal mengingat rintik-rintik hujan

hujan begitu paham menerka riak di kubangan, sederhana saja
hujan menyentuh daun-daun malam, sepintas saja

kauheningkan agama ibumu, melalui angin timur yang menjauh, kausampaikan salamku padanya...

"Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur)." (Al Qur'an, 43:11)

Allahumma jallilnaa sahaaban katsifan, qashiifan daluuqan, dhuhuukan tumthirunaa minhu radzaadzan, qathqathan, sajlan, yaa Dzaljalaali walikraam.

"Ya Allah ratakanlah kepada kami awan yang tebal, kuat, berarak-arak, lebat, dan memancarkan kilat yang membawa hujan yang sederhana, gerimis dan rintik-rintik. Wahai Dzat Yang Maha Tinggi dan Mulia"

shill - menara hati 17032011

No comments:

Post a Comment